Kamis, 30 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga minyak diramal hanya naik tipis setelah pemangkasan OPEC+ berlaku

Posted: 28 Apr 2020 06:20 PM PDT


PT KP PRESS - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berbalik menguat di pertengahan pekan ini. setelah kemarin gagal menembus level terendah. Rabu (29/4) pukul 6.45 WIB, harga minyak WTI kontrak Juni 2020 di New York Mercantile Ecxhange (Nymex) menguat 9,32% ke US$ 13,49 per barel. Kemarin, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini ditutup turun 3,44% karena kekhawatiran kurangnya penyimpanan minyak. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Juni 2020 di ICE Futures kemarin menguat 2,35% ke US$ 20,46 per barel.

KONTAK PERKASA FUTURES - Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa pasar minyak akan mulai seimbang lagi ketika kesepakatan pemangkasan dimulai pada awal Mei. "Tapi, Anda tidak akan melihat kenaikan harga minyak yang signifikan dalam jangka pendek karena tingginya persediaan minyak," kata Novak seperti dikutip Reuters.

PT KONTAK PERKASA - OPEC+ akan mulai memangkas produksi hampir 10 juta barel per hari pada Mei-Juni. Jumlah ini setara dengan sekitar 10% dari produksi minyak global. OPEC+ berharap negara-negara lain seperti AS, Kanada, Norwegia, dan Brasil juga akan memangkas produksi. Azerbaijan telah meminta grup BP untuk memangkas produksi offshore. Kazakhstan pun mendekati kesepakatan dengan perusahaan minyak besar yang beroperasi di sana untuk mengurangi produksi.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - "Kami memperkirakan pengurangan volume di kuartal kedua karena kesepakatan OPEC+," kata Bernard Looney, CEO BP. Permintaan minyak dunia diperkirakan turun 30% secara global. Penyimpanan minyak pun menjadi sangat berharga karena data dari Kpler menunjukkan, sekitar 85% tangki penyimpanan onshore global penuh. 

Source : kontan.co.id

Rabu, 29 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Pasokan emas fisik berkurang, pembeli berani bayar lebih mahal tiga kali lipat

Posted: 27 Apr 2020 06:16 PM PDT


PT KP PRESS - Investor ritel tampaknya tidak mendapatkan cukup emas selama krisis kesehatan akibat pandemi virus corona Covid 19. Bahkan investor ritel bersedia membayar dengan nilai mengejutkan untuk mendapatkannya. Konsumen yang ingin membeli koin emas biasanya harus membayar lebih dari harga per ons yang dikutip di bursa London dan New York. "Nilainya lebih tinggi US$ 135, naik tiga kali lipat dari dua bulan lalu," kata Robert Higgins, CEO Argent Asset Group LLC di Wilmington, Delaware seperti dikutip Bloomberg

KONTAK PERKASA FUTURES - "Tidak pernah ada waktu bagi American Gold Eagles di tingkat premium ini," kata Higgins dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg. Lonjakan ini diperburuk karena pembatasan gerak untuk pencegahan penyebaran virus corona. Ini menyebabkan berkurangnya pasokan koin emas dan emas batangan yang tersedia untuk pengiriman di seluruh dunia. 

PT KONTAK PERKASA - Pada saat yang sama, status emas batangan kini makin memikat para investor yang bingung akibat gejolak ekonomi. "Dunia dalam ketidakseimbangan pasokan dan permintaan sehingga selama kondisi tersebut terjadi maka premi harga emas akan tetap ada," kata Higgins. Koin emas melonjak karena tekanan pasokan dan melonjaknya permintaan. Nilai koin emas Certified Coin Exchange berada pada level tertinggi dalam enam tahun. 

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Tahun lalu, permintaan emas batangan dan emas koin turun 20%. Ini permintaan terendah sejak 2009. World Gold Council menyebut, kondisi ini merugikan sebab para pembeli ritel emas. Tapi di tahun 2020, kondisi tersebut berbalik. Para investor kembali membeli koin emas yang dijual oleh Mint Amerika Serikat. Pembelian emas pada bulan Maret dalam laju tercepat dalam tiga tahun.

Higgins yang juga mengoperasikan bisnis grosir emas dan biasanya menangani rata-rata 1 juta hingga 1,5 juta ons emas setiap bulan. Tapi kini permintaan melonjak ke lebih dari 6,5 juta ons pada bulan Maret. Ini terjadi karena beberapa penyuling logam mulai melanjutkan operasi parsial. Mish International Monetary Inc., dealer logam mulia dan koin emas di Menlo Park, California, yang menjual koin emas juga mengatakan jika para pelanggan bersedia membayar koin emas satu ons dengan harga lebih tinggi 7% dari harga spot atau hampir US$ 1.851 per ons troi. Sementara saat itu harga spot Jumat ditutup di US$ 1.729,60 per troi ons. 

"Ini gila," kata Presiden Mish Robert Mish. Menurut dia ini karena, banyak pembeli tidak mempercayai sistem lagi dan ingin mendapatkan logam mulia di tangan mereka dengan pasti.

Source : kontan.co.id    

Selasa, 28 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga emas spot masih bergerak turun menjadi US$ 1.722,35 per ons troi

Posted: 26 Apr 2020 08:48 PM PDT


PT KP PRESS - Harga emas bergerak turun setelah mencapai level tertinggi pada Kamis pekan lalu. Mengutip Bloomberg, Senin (27/4) pukul 10.10 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.722,35 per ons troi, turun 0,42% ketimbang harga pada akhir pekan lalu. Level tertinggi terkini harga emas adalah pada US$ 1.730,51 per ons troi pada Kamis lalu. Ini adalah level tertinggi harga emas sejak November 2012. Sementara harga tertinggi emas adalah pada US$ 1.900,20 per ons troi yang tercapai pada 5 September 2011.

KONTAK PERKASA FUTURES - Investor mencari alasan untuk profit taking setelah harga emas mencapai level tertinggi. Hal inilah yang menyebabkan emas turun dalam dua hari perdagangan terakhir. "Saya tidak melihat ada perbaikan ekonomi yang menawarkan stabilitas,"  kata Phil Streible, chief market strategist Blue Line Futures kepada Bloomberg. Sementara RBC Capital Markets memperkirakan harga emas akan berada dalam kondisi penurunan setidaknya hingga ada kebijakan penuh dari regulator global. "Ketika itulah uji harga emas yang sebenarnya," ungkap RBC Capital dalam catatan.

PT KONTAK PERKASA - RBC Capital mengungkapkan bahwa kombinasi suku bunga rendah, stimulus jumbo, serta ketidakpastian tinggi menyebabkan alokasi emas secara global meningkat meski pasar saham sudah membaik. Harga emas bergerak di atas level US$ 1.700 sejak Rabu pekan lalu. Harga yang yang tinggi ini beriringan dengan pergerakan indeks dolar. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia ini berada di ats 100 sejak Selasa pekan lalu. Hari ini pun indeks dolar turun tipis ke 100,30.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Edward Moya, senior market analyst OANDA mengatakan bahwa emas diuntungkan kombinasi stimulus dari seluruh dunia. Ada ekspektasi tinggi bahwa stimulus masih akan terus mengucur dan makin besar. "Hal yang dapat menekan reli harga emas adalah vaksin Covid-19," kata Moya kepada Reuters.

Source : kontan.co.id

 

Sabtu, 25 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga minyak reli lebih dari 40% dalam dua hari terakhir ini

Posted: 23 Apr 2020 05:31 PM PDT


PT KP PRESS - Harga minyak mentah melonjak hampir 20% pada perdagangan Kamis (23/4). Terkerek meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran. Melansir CNBC, minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 19,7% menetap ke level US$ 16,50 per barel. Minyak mentah Brent naik 4,7% menjadi US$ 21,33 per barel.

KONTAK PERKASA FUTURES - Pada hari Rabu kemarin, minyak WTI melonjak 19,1%, salah satu hari terbaiknya. Hanya dalam dua hari, dari penutupan perdagangan hari Selasa US$ 11,57 per barel hingga Kamis, minyak WTI telah naik 42,6%. Mengingat penurunan harga minyak lebih dari 70% tahun ini, kenaikan kecil tentu saja sekarang menyumbang persentase pergerakan yang jauh lebih besar.

PT KONTAK PERKASA - Peningkatan itu sebagian didorong oleh ancaman Presiden Donald Trump bahwa AS akan "menghancurkan" kapal perang Iran yang melecehkan kapal-kapal Amerika di Teluk Persia yang kaya minyak, kata Bjornar Tonhaugen, kepala pasar minyak di Rystad Energy. Ada juga optimisme di pasar bahwa dengan harga minyak di posisi terendah dalam sejarahnya, produsen akan terus mengurangi produksi dan menutup sumur.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Regulator Oklahoma mengatakan mereka akan membantu produsen menutup sumur tanpa mengambil sewa. "Bantuan bagi produsen yang ingin memotong beberapa output tetapi ragu-ragu karena konsekuensi peraturan," kata Tonhaugen. Tetapi kekuatan minyak selama dua hari terakhir tidak banyak membantu mengurangi kerugian besar 75% minyak mentah tahun ini karena pandemi virus corona, menyedot sekitar sepertiga dari permintaan global.

Pada awal tahun, WTI diperdagangkan di atas US$ 60 per barel. Pada hari Senin lalu , untuk pertama kalinya dalam sejarah, WTI jatuh ke wilayah negatif.

Source : kontan.co.id

Jumat, 24 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Minyak Brent rebound dari level terendah lebih dari 20 tahun, minyak WTI naik 20%

Posted: 22 Apr 2020 06:08 PM PDT


PT KP PRESS - Harga minyak mentah melonjak 40% pada level tertinggi pada hari Rabu, pulih dari kerugian awal dalam sesi perdagangan semalam yang volatile. Mengutip CNBC, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik US$ 2,21, atau 19,1%, menjadi US$ 13,78 per barel.

KONTAK PERKASA FUTURES - Sebelumnya, minyak WTI telah diperdagangkan serendah US$ 10,26, sebelum melonjak lebih dari 40% untuk mencapai sesi tertinggi US$ 16,20. Sedangkan, minyak mentah Brent ditutup US$ 1,04 atau naik 5,38% ke US$ 20,37, setelah sebelumnya menembus di bawah US$ 16.

PT KONTAK PERKASA - Mengingat penurunan lebih dari 70% minyak tahun ini, kenaikan harga yang lebih kecil, tentu saja, sekarang menyumbang persentase pergerakan yang jauh lebih besar. Pada awal tahun, minyak WTI diperdagangkan lebih dari US$ 60 per barel, tetapi penurunan permintaan yang disebabkan oleh pandemi corona membuat harga jatuh.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pada hari Rabu Presiden Donald Trump mengatakan dalam sebuah tweet bahwa ia telah "menginstruksikan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk menembak jatuh dan menghancurkan setiap dan semua kapal perang Iran jika mereka melecehkan kapal kami di laut." Jim Cramer dari CNBC mengatakan ini bisa berkontribusi pada lonjakan minyak yang lebih tinggi karena penjual pendek menutupi posisi mereka.

Source : kontan.co.id 

Kamis, 23 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga emas Antam naik Rp 4.000 ke Rp 928.000 per gram, Rabu (22/4)

Posted: 21 Apr 2020 07:25 PM PDT


PT KP PRESS - Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali naik pada hari Rabu (22/4).

KONTAK PERKASA FUTURES - Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 928.000. Harga emas Antam ini naik Rp 4.000 dari harga Selasa (21/4) lalu di Rp 924.000.

PT KONTAK PERKASA - Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga naik Rp 4.000 dan berada di Rp 827.000.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per hari ini dan belum termasuk pajak:

Harga emas 0,5 gram: Rp 488.500
Harga emas 1 gram: Rp 928.000
Harga emas 5 gram: Rp 4.460.000
Harga emas 10 gram: Rp 8.885.000
Harga emas 25 gram: Rp 22.030.000
Harga emas 50 gram: Rp 43.985.000
Harga emas 100 gram: Rp 87.900.000
Harga emas 250 gram: Rp 219.500.000
Harga emas 500 gram: Rp 438.800.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 877.600.000

Keterangan:

Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram). Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya. Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar. Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas.

Source : kontan.co.id

Rabu, 22 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga minyak WTI kontrak paling aktif masih diperdagangkan di US$ 21 per barel

Posted: 20 Apr 2020 07:36 PM PDT


PT KP PRESS - NEW YORK. Harga minyak rebound setelah jatuh di bawah nol pada akhir perdagangan Senin (20/4). Harga minya ditutup di US$ minus 37 per barel kemarin. Ini pertama kali dalam sejarah harga minyak benchmark Amerika Serikat pada bulan Mei 2020 di bawah nol. Bahkan pada masa berakhir kontrak. 

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga minyak di New York untuk kontrak Mei 2020 hingga pukul 08.17 WIB berada di US$ 1,04 per barel atau naik 102,76%. Meski demikian, harga minyak kontrak Juni 2020 yang memiliki volume lebih tinggi 30 kali masih naik di atas US$ 21 per barel atau naik 8,71% dari hari sebelumnya. Adanya ketakutan karena tidak ada tempat untuk menerima pengiriman fisik dalam waktu dekat karena banyak kilang yang menghentikan operasi menjadi salah satu penyebab kejatuhan harga minyak. Pandemi virus corona membuat AS dan banyak ekonomi global terhenti.

PT KONTAK PERKASA - Perusahaan energi di Amerika kehabisan ruang untuk menyimpann sementara kontrak minyak mentah akan jatuh tempo. Harga minyak telah jatuh ketika virus corona menginfeksi banyak orang secara global. Arahan orang tinggal di rumah sampai larangan bepergian menyebabkan konsumsi jatuh. Aliansi OPEC+ yang tidak kompak pada awal Maret memperparah situasi. 

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sementara perjanjian pengurangan terlalu sedikit dan terlambat dalam menghadapi jatuhnya sepertiga permintaan global. Produsen di seluruh dunia terus memompa produksi dan menyebabkan pedagang tidak memiliki akses ke menyimpan. "Kontrak minyak mentah Mei tidak akan keluar dengan rengekan, tetapi teriakan paling awal," kata Daniel Yergin, sejarawan minyak pemenang Pulitzer dan wakil ketua IHS Markit Ltd seperti dikutip Bloomberg.

Pergerakan ekstrem dalam minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menunjukkan betapa kelebihan pasokan pasar minyak di AS dan ditambah aktivitas industri serta ekonomi yang terhenti. 
Harga minyak mentah Brent, masih diperdagangkan di atas US$ 25 per barel karena permintaan di China, importir minyak terbesar dunia, pulih.

Source : kontan.co.id

Selasa, 21 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Investor sudah tidak bisa mengacu konvensional wisdom

Posted: 19 Apr 2020 06:50 PM PDT


PT KP PRESS - Memasuki minggu ke-3 April, wabah Covid-19 masih belum juga mereda. Penularan masih terus saja terjadi, sehingga banyak kegiatan ekonomi harus berhenti. Bagaimana kondisi ini akan mempengaruhi perekonomian? Apa yang bisa dilakukan investor? Berikut ini wawancara telepon Kontan dengan Katarina Setiawan Chief Economist dan Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia .

Seperti apa Anda melihat kondisi terakhir ini?
 
KONTAK PERKASA FUTURES - Jadi karena Covid 19 Ini kegiatan ekonomi turun, kemudian pasti pertumbuhan ekonomi juga turun karena kegiatan ekonominya turun, perdagangan turun, pariwisata juga turun. Belum lagi, ini semua kita tidak tahu akan berlangsung berapa lama. Nah memang ini memicu orang-orang untuk mencari yang safe haven atau yang dianggap safe haven ya.

PT KONTAK PERKASA - Ada juga yang membandingkan keadaan saat ini dengan krisis di tahun-tahun sebelumnya, seperti krisis di tahun 1998, 2008. Bedanya keadaan sekarang ini seharusnya fundamental di seluruh dunia, fundamental perbankan lebih baik, korporasi lebih baik. Jadi kalau misalnya kita lihat nih rasio CAR-nya perbankan, itu jauh lebih baik. 

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Kemudian kita belajar dari berbagai pengalaman, perbankan itu sekarang menjadi lebih prudent. Misalnya nih dulu-dulu itu kita tidak pernah stress test, sekarang harus stress test. Stress test itu untuk yang 2019 itu misalnya PDB dianggap turun 8%, unemployment 10%, suku bunga The Fed negatif, apakah bank itu bisa bertahan? Itu yang di Amerika ya. 

Kemudian tingkat modal juga harus lebih tinggi sekarang di seluruh dunia, likuiditas harus tetap terjaga. Jadi misalnya di Amerika itu bank harus punya cash untuk 30 hari kalau pasar tutup. Peraturan ini tuh tidak ada sebelum krisis 2008. Nah jadi sebetulnya secara fundamental perbankan seluruh dunia itu lebih baik, Indonesia juga sama.

Tapi yang membedakan sekarang dengan krisis-krisis yang lalu, ini ada isu kemanusiaan. Kita tidak tahu seberapa lama ini akan berakhir, nah itu yang menyebabkan ketidakpastian. Sempat  menimbulkan panik terutama di minggu ke 2 dan ke 3 Bulan Maret, di mana volatilitas indeks global itu naik sangat tinggi. Tapi kemudian kita melihat bahwa sudah turun kembali. Sekarang indeks volatilitasnya sudah turun jadi 1/2 lah dibandingkan minggu ke 2 ke 3 Maret itu.

Kok bisa turun? Ini karena bank sentral di seluruh dunia dan pemerintah-pemerintah dari berbagai negara itu kompak memberikan kebijakan yang akomodatif. Memberikan stimulus yang luar biasa besar, termasuk di Indonesia. Nah kondisi ekonominya bagaimana? Untuk Indonesia sendiri, kalau kuartal pertama sih kelihatannya masih relatif oke. Dalam arti pertumbuhan PDB sekitar 4,7% kemudian current account defisit terjaga juga, mungkin 1,5% ini terendah dalam 3 tahun terakhir. Memang karena kalau kita lihat ekspor turun, tapi impor turun lebih dalam. 

Kemudian misalnya pariwisata, pariwisata itu enggak ada terus yang masuk, tapi pada saat yang sama wisatawan kita juga enggak keluar. Jadi ada plus minusnya. Inflasi terkendali, jadi inflasinya kan sekarang yang terakhir 2,98% YoY. Nah rupiah itu sempat terpuruk, minggu ke 2 minggu ke 3 Maret. Tetapi kemudian membaik. Sama seperti di negara-negara lain, kita perbankannya juga lebih kuat dibandingkan krisis-krisis yang lalu. Seperti misalnya CAR-nya sekarang 23%, ini paling tinggi di antara negara-negara pembanding. 

Jadi yang menenangkan pasar, agak menenangkan pasar itu sebetulnya adalah sigapnya bank sentral dan pemerintah berbagai negara untuk menanggapi berbagai hal ini. Misalnya The Fed nih melakukan pemotongan suku bunga di Bulan Maret itu 50 basis poin 15 Maret, ditambah lagi 100 basis poin. Ini adalah pemotongan terbesar dalam satu pertemuan.

Kemudian The Fed juga mengumumkan unlimited QE, jadi akan membeli jumlah yang diperlukan untuk support the market. Program-program pemerintah Amerika untuk stimulus yang sangat besar itu juga sudah disetujui oleh kongres. Jadi semua ini membuat pasar bergerak lebih tenang. 
Di Indonesia kalau kita lihat BI juga dan pemerintah juga sudah melakukan banyak hal. BI misalnya memotong suku bunga dan juga merelaksasi giro wajib minimum. Yang terakhir giro wajib minimum diturunkan 2% untuk konvensional bank. 

Kemudian melakukan intervensi juga nih BI ada 3 ya ada 3 lapis. Di spot market, di pasar domestik non deliverable forward dan di obligasi pemerintah yang di secondary market. Banyak hal yang dilakukan BI, pemerintah juga. Pemerintah sudah menandatangani Perpu di mana dalam Perpu itu akan ada stimulus yang sangat besar untuk 3 program utama, yaitu satu yang berkaitan dengan kesehatan, kedua yang berkaitan dengan jaring pengaman sosial, dan ketiga untuk economic recovery. 
 
Nah Perpu ini menargetkan dana Rp 405 triliun untuk 3 program itu dan yang belum banyak dibahas oleh orang adalah sebetulnya stimulus ini akan jauh lebih besar dari Rp 405 triliun. Jadi kalau kita lihat 405 triliun itu adalah program pemerintah pusat. Sedangkan Presiden Jokowi juga sudah menandatangani Inpres yang mengharuskan penggunaan APBD itu di-align dengan program pemerintah yang 3 prioritas utama tadi, kesehatan, jaring pengaman sosial, dan economic recovery

Jadi dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil itu akan digunakan untuk 3 program tadi. Total totalnya ini bisa sekitar bukan Rp 405 triliun, bisa Rp 540 triliun sampai Rp 700 triliun.
Nah itu jadi sizeable sih itu jadi sekitar 4,3% dari PDB totalnya. Kalau 405 triliun kan 2,5%. Nah 4,3% dari PDB itu kalau dibandingkan dengan stimulus di China, cuma 2,4% dari PDB. Mungkin kita setara dengan Hong Kong 4,2%, Korea Selatan 4%, kita jauh di atas Thailand yang cuma 2,4%, Malaysia 1,3%, Filipina 1,2%. Jadi cukup sizeable, kalau 405 triliun itu ditambah dari dana-dana APBD tadi. 

Oke nah tentu budget defisitnya akan naik di atas 3% dan ini sudah dimasukkan ke dalam Perpu. Bahwa pemerintah bisa membukukan defisit anggaran di atas 3% tahun ini, tahun depan, sampai tahun 2022. Sesudah itu akan balik lagi ke 3% lagi batasnya. 

Jadi stimulus yang besar ini harusnya cukup untuk menjaga PDB kita sampai anjlok sekali misalnya negatif growth atau zero growth gitu. Jadi cukup membantu, walaupun tidak bisa mengharapkan PDB jadi tumbuh 5% seperti dalam kondisi normal.
 
Tapi Menkeu sendiri mengakui dalam kondisi sangat berat pertumbuhan ekonomi bisa menjadi negatif?
 
Sangat berat bisa -0,4%, tetapi itu belum memasukkan stimulus yang besar ini. Itu kan sebelum Perpu. Ya kemungkinan besar sih enggak akan negatif atau zero. Jadi pemerintah sendiri baseline-nya 2,3%, BI juga 2,3. Ini kayaknya sih at least, bisa lebih dari itu.
 
Apakah pertumbuhan 2,3% ini cukup masuk akal?
 
Tentu masuk akal, jadi begini, stimulus yang luar biasa besar itu diharapkan konsumsi dan belanja pemerintah, 2 komponen besar dari PDB, itu akan terjaga. Itu kan sekitar 70% dari total PDB ya. Kalau misalnya 2 komponen itu bisa dijaga di level 3,5% begitu tumbuhnya. Jadi akan tumbuh 3,5% kali 0,7 jadi 2,45. Assuming yang lain 0, kalau yang lain tumbuh juga itu akan membantu. Jadi makanya sangat penting stimulus yang besar ini tadi.
 
Stimulusnya juga harus bisa tepat sasaran ya?
 
Jadi ini banyak lika-likunya. Eksekusinya harus bagus. Harus tepat sasaran, harus enggak boleh bocor, harus cepat juga begitu. Itu memang implementasinya harus efektif. 
 
Untuk defisit yang besar itu bagaimana pendanaanya?
 
Ya pendanaannya, itu pertama relokasi dari pos-pos lain yang dianggap tidak urgent itu dialokasikan ke 3 program tadi.
 
Belum ada informasi persisnya ya pos mana yang akan direlokasi?
 
Belum ada informasi dari pos mana persisnya, tapi yang tidak urgent. Antara lain ya perjalanan dinas, kemudian apa program infrastruktur yang tidak urgent banget. Relokasi budget itu 155 triliun. 
Terus dari perbankan karena ingat BI itu terakhir menurunkan giro wajib minimum perbankan kan sebesar 2%  untuk bank konvensional dan 50 basis poin untuk bank syariah ini akan menambah likuiditas sebesar 102 triliun di perbankan. Nah 102 triliun ini pada saat yang sama BI mengharuskan perbankan itu menyerap obligasi pemerintah yang nanti akan diterbitkan.

Nah ini akan cukup membantu pendanaan dari budget defisit. Kemudian akumulasi surplus anggaran yang belum terpakai. Bertahun-tahun ini kan pemerintah mempunyai surplus anggaran yang enggak dipakai. Itu ada akumulasinya lumayan. Terus endowment fund yang dimiliki pemerintah dan di tempatkan di BUMN itu juga akan bisa dipakai. Multilateral loan dengan berbagai institusi misalnya World Bank, ADB, JICA, AIIB. Lumayan tuh biasanya, bunganya rendah, tenornya panjang.
 
Tapi mereka kan harus berbagi-bagi dengan negara lain kan?
 
Betul tapi mereka masih punya yang sudah dialokasikan ke Indonesia itu tidak akan ditarik dan dialokasikan ke negara lain. Sebelumnya kan mereka punya tuh alokasi untuk Indonesia dan itu sudah ada agreement-nya kan, bisa dipakai anytime. Dan ada yang baru AIIB mau ikutan. Ada bilateral loan juga dengan negara-negara yang masih punya surplus cukup banyak, ini masih bisa diambil. 
Kemudian jangan lupa ada kita ada repo line dengan The Fed, itu juga US$ 60 million, kalau diperlukan banget bisa dipakai juga. Nah di luar itu tentu pemerintah akan menerbitkan bond. 
 
Penerbitan obligasi ini bagaimana nanti ratingnya?
 
Nah rating ini harusnya kan bukan Indonesia saja yang menerbitkan jumlah banyak, tapi most every country lah.  Sebetulnya kalau kita lihat rating company juga tahu bahwa ini adalah sementara. Jadi Perpu itu mensyaratkan kembali ke defisit 3% tahun 2023. Jadi ini hanya sementara bukan selama-lamanya.

Dan kalau melihat track record Indonesia yang sangat prudent untuk defisitnya kan enggak pernah lebih dari 3%, bandingkan dengan negara-negara lain. Itu biasanya mereka itu jebol. Mepet-mepet atau lebih dari batas defisitnya. Bahkan 5% pun itu yang ditargetkan tahun ini, itu sebenarnya kecil, misalnya kalau dibandingkan dengan India. Negara berkembang yang growth-nya tinggi seperti Indonesia. India itu kan batas defisitnya 6% sebelum Covid ini, 6% ini juga selalu lebih-lebih gitu. Kadang 6,1 kadang 6 koma berapa gitu. 

Kelihatan Indonesia itu sebetulnya 3% dan selalu di bawah 3% itu sangat prudent. Ini dinaikkan ke 5% lebih pun masih kecil dibandingkan negara-negara lain. Terus kalau rating company harus melihat rasio utang pemerintah juga. Kita kan sangat kecil nih, 29,8 itu rasio utang pemerintah di tahun 2019, ini jauh lebih kecil dibandingkan negara-negara lain. Sama India misalnya itu 68%, Filipina 42%, Malaysia 52%, jadi seharusnya rating company juga melihat faktor-faktor ini.
 
Tadi sempat dikatakan banyak investor mencari safe haven. Tapi di mana aset yang bisa dikatakan safe haven?
 
Dalam kondisi ini semua perkembangan berjalan sangat cepat, volatility juga tinggi. Nah yang disebut safe haven itu mungkin produk-produk yang volatilitasnya relatif rendah. Kalau yang biasa kan US dolar atau emas gitu kan. Dalam kondisi panik biasanya orang-orang akan menyerbu itu. 
Tapi sekarang ini sudah kelihatan sejak panik di minggu ke 3 Maret itu sudah mulai mereda. The Fed juga membuka line dengan negara-negara lain. Mereka juga enggak suka kalau US dolar terlalu kuat, karena ini kan nanti dia akan susah ekspornya dan ini akan menimbulkan defisit bagi The Fed.

Jadi kalau mau disebut safe haven, harusnya instrumen-instrumen yang relatif rendah volatilitasnya. Pada saat ini tidak bisa terlalu mengacu yang tradisional atau konvensional safe haven seperti misalnya US dolar atau emas. Karena The Fed nya sendiri tidak mau US dolar terlalu kuat. Jadi kita simpan-simpan US dolar tapi The Fed nya sendiri yang punya dolar paling banyak itu enggak setuju kalau US dolarnya terlalu kuat.
 
Kalau emas bagaimana?
 
Emas itu sangat dipengaruhi US dolar kan. Kemudian banyak faktor lainnya. Sekarang ini tidak bisa mengacu ke konvensional wisdom. 
 
Lalu di mana yang bisa disebut safe haven?
 
Kalau kita sih untuk Manulife sendiri kita menyarankan produk yang low volatility misalnya pasar uang itu kita menghitung volatility-nya dari standard deviasi return. Kemudian juga ada reksadana Manulife pendapatan bulanan itu adalah isinya government bond tenor pendek, volatility-nya sangat rendah.

Ada juga Manulife Fixed Income US Dolar, itu juga volatilitasnya rendah. Ini ditaruh ke INDON atau obligasi pemerintah dalam US dolar. Kalau kita lihat spread antara US treasury pemerintah 10 tahun itu sangat tinggi sekarang dan valuasinya itu sangat menarik kalau kita lihat dari spread. Dan tekanan terhadap pasar obligasi Indonesia itu sempat sangat tinggi di minggu ke 2 dan ke 3 Maret. Banyak foreign investor ke luar, akibatnya posisi foreign investor itu sudah sekitar 32% dari total yang dulunya hampir 40%, jadi turunnya lumayan dalam. 

Akibatnya tekanan terhadap pasar obligasi kita juga sudah tidak terlalu tinggi lagi, karena mereka juga sudah keluar. Jadi valuasi menarik, foreign investor juga sudah  tidak terlalu banyak lagi. Jadi kita juga melihat itu dan volatilitas sangat rendah.
 
Kalau untuk investor yang sudah punya portofolio apa yang bisa dilakukan? 
 
Harusnya sih mereka lihat lagi kondisi investasinya sekarang, disesuaikan lagi dengan tujuannya. Kan masing-masing punya tujuan sendiri nih, misalnya mau menyekolahkan anak ke luar negeri dalam 3 tahun, atau mau beli rumah lagi dalam 5 tahun ke depan atau apa gitu ya.  Kemudian rebalance, sesuai dengan keadaan yang ada.
 
Kalau untuk investor yang masih ada kas?
 
Cari yang low volatility product. Karena produk-produk low volatility ini akan lebih aman dibandingkan dengan yang high volatility tentunya. Kemudian sabar, karena ini pasti berlalu sih. Katalisnya apa, katalisnya yang paling utama adalah kalau jumlah penderita covid-19 ini berkurang kemudian penyebarannya melambat atau misalnya ditemukan vaksin. 

Itu adalah katalis yang paling utama. Dua katalis pendukung adalah kebijakan akomodatif dari bank sentral dan fiskal stimulus dari pemerintah. Nah kita tuh harus bersyukur karena pemerintah dan BI-nya kompak, mereka ada sinergi dan komunikasinya sangat clear. Dengan komunikasi yang transparan itu investor bisa lebih tenang dan tahu oh ini apa sih yang dilakukan.

Source : kontan.co.id 

Jumat, 17 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga minyak mentah AS merosot ke level terendah 18 tahun, ini pemicunya

Posted: 15 Apr 2020 06:18 PM PDT


PT KP PRESS - Harga minyak mentah AS turun ke level terendah dalam 18 tahun. Sementara, harga minyak Brent kehilangan lebih dari 6% pada hari Rabu (15/4/2020). Anjloknya harga minyak terjadi setelah Amerika Serikat melaporkan peningkatan persediaan minyak mingguan terbesarnya, sementara permintaan global diperkirakan akan turun ke level terendah dalam seperempat abad karena pandemi virus corona.

KONTAK PERKASA FUTURES - Melansir Reuters, angka suram tersebut melemahkan perasaan positif dari perjanjian akhir pekan antara produsen minyak global hingga pemangkasan rekor produksi. Kondisi ini memperjelas bahwa pengurangan pasokan tidak akan cukup untuk mencegah pengisian cadangan minyak dan menyebabkan banyak minyak yang terabaikan.

PT KONTAK PERKASA - "Kami memiliki cadangan minyak mentah dalam sistem secara epik," kata John Kilduff, seorang mitra di Again Capital di New York, setelah laporan persediaan minyak mingguan pemerintah AS. "Ini mungkin salah satu yang paling bearish, jika bukan laporan paling gelap yang pernah saya lihat."
Asal tahu saja, harga minyak mentah Brent ditutup pada level US$ 27,69 per barel, turun US$ 1,91, atau 6,45%. Adapun minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup di level US$ 19,87 per barel, turun 24 sen, atau 1,19%. WTI mencatatkan harga penutupan terendah sejak Februari 2002.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Agar WTI bergerak jauh lebih rendah, Amerika Serikat kemungkinan akan perlu mendekati kapasitas penyimpanan minyak mentah. "Pasar menunjukkan harga terendah hampir dua dekade, di mana kita perlu memiliki lebih banyak bukti bahwa kita akan memiliki cadangan yang besar di tangan kita yang akan memakan waktu untuk dihabiskan sebelum orang menjadi agresif secara singkat saat minyak di bawah US$ 20," jelas Gene McGillian, wakil presiden riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut, kepada Reuters

Source : kontan.co.id 

Kamis, 16 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Usai sentuh level tertinggi, harga emas pagi ini nangkring di US$ 1.721 per ons troi

Posted: 14 Apr 2020 08:36 PM PDT


PT KP PRESS - Harga emas masih berkilauan usai mencapai rekor tertingginya dalam tujuh tahun. Meski pagi ini harga emas cenderung menurun. Mengutip Bloomberg pada Rabu (15/4) pukul 09.40 WIB, harga emas spot turun 0,30% ke US$ 1.721,80 per ons troi.

KONTAK PERKASA FUTURES - Sementara harga emas Comex untuk pengiriman Juni 2020 berada di level US$ 1.750,30 per ons troi alias melemah 1,05%. Dilansir dari Reuters, harga emas global masih cenderung stabil pada hari ini karena kekhawatiran investor akan kelesuan ekonomi global akibat pandemi virus corona terus meningkat sehingga mendukung pergerakan harga safe-haven.
 
PT KONTAK PERKASA - Di sisi lain, target Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memulai kembali pada 1 Mei dinilai sejumlah analis sebagai sesuatu yang terlalu optimistis.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - "Emas telah didorong lebih tinggi oleh sejumlah besar uang yang dipompa bank sentral berbagai negara ke pasar dan paket penyelamatan yang terus diluncurkan masing-masing negara untuk mendukung ekonomi mereka," tulis tim analis Commerzbank.

Source : kontan.co.id

Rabu, 15 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Nyaris tembus US$ 1.700, harga emas ke puncak tertinggi

Posted: 13 Apr 2020 06:28 PM PDT


PT KP PRESS - Harga emas hari ini mendaki untuk mencapai puncak tertinggi lebih dari satu bulan terakhir, di tengah kekhawatiran tentang kerusakan ekonomi global dari wabah virus corona baru. Harga emas hari ini di pasar spot naik 0,3% ke posisi US$ US$ 1.694,50 per ons troi pada pukul 21.47 WIB, mencapai puncak tertinggi sejak 9 Maret di US$ 1.697,75 per ons troi. Sementara harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) malah turun 0,6% menjadi US$ 1.742,90.

KONTAK PERKASA FUTURES - "Ada sedikit aksi ambil untung di awal, tetapi harga emas tetap kuat. Bank-bank sentral melakukan segala daya mereka untuk mendukung pasar saham dan ekonomi, yang pada akhirnya akan mengarah pada inflasi," kata Phil Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures. "Imbal hasil instrumen utang hampir nol, yang meningkatkan permintaan fisik untuk emas dan perak sebagai aset safe-haven," imbuh dia yang berbasis di Chicago, AS, kepada Reuters.

PT KONTAK PERKASA - Inflasi merupakan sentimen positif untuk emas. Karena, emas batangan dipandang sebagai pelindung nilai yang aman ketika tekanan harga naik. Federal Reserve (The Fed) pada Kamis (9/4) pekan lalu mengumumkan paket stimulus mencapai US$ 2,3 triliun untuk membantu mengatasi wabah virus corona. Krisis telah memaksa 16,8 juta orang AS mengajukan tunjangan pengangguran. Para menteri keuangan Uni Eropa, Kamis (9/4), juga menyetujui dukungan setengah triliun euro untuk ekonomi mereka yang terpukul pandemi virus corona. Tetapi, meninggalkan pertanyaan tentang bagaimana cara memulihkan keuangan di blok itu yang menuju resesi curam.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Virus corona telah menginfeksi lebih dari 1,8 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 113.849 orang. Juga, memaksa negara-negara untuk memperpanjang penguncian dan bank sentral mengumumkan langkah-langkah dukungan guna mengurangi kejatuhan finansial. Indeks saham AS jatuh dengan investor bersiap untuk penurunan dalam pendapatan kuartalan dan tanda-tanda kerusakan jangka panjang dari wabah virus corona terhadap korporasi di negeri uak Sam. "Efek deflasi Covid-19 telah menjadi angin segar bagi emas. Tetapi, tren ini akan berbalik ketika respons kebijakan oleh pemerintah dan bank sentral mengumpulkan daya tarik," kata analis UBS dalam sebuah catatan yang Reuters lansir.

"Dipimpin oleh pelonggaran The Fed, kami sekarang mengharapkan suku bunga AS yang sebenarnya turun lebih dalam ke wilayah negatif dan mungkin bahkan menguji posisi terendah pasca krisis keuangan global 2008," sebut UBS.

Source : kontan.co.id

Selasa, 14 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga minyak WTI naik lebih dari 6%, kesepakatan pemangkasan produksi panaskan minyak

Posted: 12 Apr 2020 06:54 PM PDT


PT KP PRESS -  Harga minyak melompat tinggi pa perdagangan Senin (13/3). Setelah negara-negara produsen minyak utama dunia sepakat untuk memangkas produksinya. Tetapi kenaikan harga minyak ini dibatasi kekhawatiran langkah pemangkasan tidak cukup mengatasi lubernya pasokan akibat turunnya permintaan yang terkena dampak pandemi corona (covid-19).

KONTAK PERKASA FUTURES - Mengutip Bloomberg, pukul 8.16 WIB, minyak Brent pengiriman Juni 2020 naik 4,86% ke level US$ 33,01 per barel. Setelah dibuka naik US$ 33,99 per barel.Sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Mei 2020 naik 6,11% ke level US$ 24,15 per barel. Setelah mencapai level tertinggi US$ 24,74 per barel.

PT KONTAK PERKASA - Setelah empat hari berselisih, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lainnya, dikenal sebagai OPEC +, pada hari Minggu sepakat untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari (bph). Total pemotongan pasokan minyak global bisa mencapai 20 juta barel per hari, sekitar 20% dari pasokan global, kata menteri perminyakan Kuwait.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - "Dengan perjanjian ini adalah memungkinkan industri minyak global dan ekonomi nasional dan industri lain yang bergantung padanya untuk menghindari krisis yang sangat mendalam," kata Wakil Ketua IHS Markit Daniel Yergin dilansir dari Reuters. "Ini menahan penumpukan persediaan, yang akan mengurangi tekanan pada harga ketika normalitas kembali - kapan pun itu."

Pemimpin tiga produsen minyak teratas dunia, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump dan Raja Arab Saudi Salman, semuanya mendukung kesepakatan OPEC + untuk memangkas produksi minyak mentah global. Trump memuji kesepakatan itu, mengatakan itu akan menghemat pekerjaan di industri energi A.S.

Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab secara sukarela melakukan pengurangan bahkan lebih dalam daripada yang disepakati, yang secara efektif akan menurunkan pasokan OPEC + sebesar 12,5 juta barel per hari dari tingkat pasokan saat ini.

Namun, kekhawatiran turunnya permintaan membatasi kenaikan harga minyak. Konsumsi bahan bakar di seluruh dunia turun sekitar 30%, karena pandemi COVID-19.

Source : kontan.co.id 

Jumat, 10 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga emas Antam turun Rp 8.000 per gram menjadi Rp 938.000 pada Kamis (9/4)

Posted: 08 Apr 2020 08:06 PM PDT


PT KP PRESS - Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali turun pada hari Kamis (7/4).

KONTAK PERKASA FUTURES - Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 938.000. Harga emas Antam ini turun Rp 8.000 dari harga Rabu (8/4) lalu di Rp 946.000.

PT KONTAK PERKASA - Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga turun Rp 9.000 dan berada di Rp 836.000. 

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per hari ini dan belum termasuk pajak:  
  • Harga emas 0,5 gram: Rp 493.500
  • Harga emas 1 gram: Rp 938.000
  • Harga emas 5 gram: Rp 4.510.000
  • Harga emas 10 gram: Rp 8.955.000
  • Harga emas 25 gram: Rp 22.280.000
  • Harga emas 50 gram: Rp 44.485.000
  • Harga emas 100 gram: Rp 88.900.000
  • Harga emas 250 gram: Rp 222.000.000
  • Harga emas 500 gram: Rp 443.800.000
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 887.600.000
Keterangan:

Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram). Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya. Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar. Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas.

Source : kontan.co.id

Kamis, 09 April 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga emas Antam hari ini turun Rp 17.000 menjadi Rp 946.000 per gram

Posted: 07 Apr 2020 07:42 PM PDT


PT KP PRESS - Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali turun pada hari Rabu (8/4).

KONTAK PERKASA FUTURES - Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 946.000. Harga emas Antam ini turun Rp 17.000 dari harga Selasa (6/4) lalu di Rp 963.000.

PT KONTAK PERKASA - Sementara, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga turun Rp 17.000 dan berada di Rp 845.000. 

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya per hari ini dan belum termasuk pajak:  
  • Harga emas 0,5 gram: Rp 497.500
  • Harga emas 1 gram: Rp 946.000
  • Harga emas 5 gram: Rp 4.550.000
  • Harga emas 10 gram: Rp 9.035.000
  • Harga emas 25 gram: Rp 22.480.000
  • Harga emas 50 gram: Rp 44.885.000
  • Harga emas 100 gram: Rp 89.700.000
  • Harga emas 250 gram: Rp 224.000.000
  • Harga emas 500 gram: Rp 447.800.000
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 895.600.000
Keterangan:

Logam Mulia Antam menjual emas dan perak batangan dalam beberapa ukuran berat (misalnya 1 gram, 2 gram, dan 500 gram). Biasanya harga per gram emas Antam akan berbeda tergantung berat batangnya. Perbedaan ini terjadi karena ada biaya tambahan untuk pencetakan, sehingga harga per gram emas Antam batang kecil lebih mahal dari batang yang lebih besar. Harga yang ada di sini adalah harga per gram emas batang 1 kilogram yang biasa dijadikan patokan pelaku bisnis emas.

Source : kontan.co.id