Kamis, 03 Desember 2020

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Lanjutkan pelemahan, harga minyak acuan terseret kenaikan persediaan minyak AS

Posted: 01 Dec 2020 06:41 PM PST


PT KP PRESS - Harga minyak mentah memperpanjang pelemahan pada perdagangan hari ini. Sentimen negatif bagi harga minyak datang dari setelah peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak di Amerika Serikat (AS).  Di saat yang sama, OPEC+ meninggalkan pasar dalam keadaan limbung karena menunda pertemuan formal untuk memutuskan apakah akan meningkatkan produksi pada bulan Januari mendatang. 

KONTAK PERKASA FUTURES - Rabu (2/12) pukul 08.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Februari 2021 turun 27 sen atau 0,6% menjadi US$ 47,15 per barel. Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Januari 2021 turun 29 sen atau 0,7% ke level US$ 44,26 per barel. 

PT KONTAK PERKASA - Tekanan pada harga minyak acuan ini datang setelah American Petroleum Institute merilis data persediaan minyak AS naik 4,1 juta barel pada pekan lalu. Hasil ini berbanding terbalik dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 2,4 juta barel.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Data ini muncul setelah OPEC+ menunda pembicaraan tentang kebijakan produksi minyak tahun depan hingga Kamis (3/12), kata sumber. Awal tahun ini, OPEC+ memberlakukan pemotongan produksi 7,7 juta barel per hari (bph) karena pandemi virus corona mengurangi permintaan bahan bakar. Dalam rencana awal, OPEC+ akan mengurangi pemotongan 2 juta menjadi 5,7 juta bph mulai Januari 2021. Namun, pasar mengharapkan OPEC+ tetap mempertahankan pengurangan produksi saat ini hingga Januari-Maret 2021 di tengah lonjakan kasus COVID-19.

"Risiko aliansi OPEC+ gagal mencapai kesepakatan kian tinggi," kata analis ANZ dalam sebuah catatan pada Rabu.

"Virus corona yang muncul kembali telah menyebabkan pembatasan perjalanan meningkat di seluruh Eropa dan AS," kata mereka, menambahkan surplus pasar bisa setinggi 1,5 juta hingga 3 juta barel per hari pada paruh pertama tahun depan, jika kelompok itu tidak memperpanjang pemotongan. 

Tetapi Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan minggu ini, meskipun dapat mendukung rollover, mereka akan berjuang untuk melanjutkan pengurangan output yang sama hingga tahun 2021.

Sementara itu pembatasan produksi minyak Norwegia yang bukan anggota OPEC+, berlaku sejak Juni, akan berakhir pada 31 Desember, yang selanjutnya dapat menurunkan harga minyak lagi. 

Source : kontan.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar