Sabtu, 31 Juli 2021

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga emas terkoreksi pada perdagangan Jumat (30/7) pagi

Posted: 29 Jul 2021 06:02 PM PDT

 


PT KP PRESS - Harga emas terkoreksi pada perdagangan Jumat (30/7) pagi. Pukul 07.08 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2021 di Commodity Exchange ada di US$ 1.834,70 per ons troi, turun 0,06% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.835,80 per ons troi.

KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas mengambil jeda di tengah tren menuju kenaikan tertinggi dalam dua bulan karena imbal hasil riil merosot ke rekor terendah dan dolar melemah setelah Federal Reserve menyatakan ingin lebih banyak kemajuan terlebih dulu sebelum mengurangi stimulus.

PT KONTAK PERKASA - Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan masih ada beberapa cara untuk memenuhi syarat tapering dan para pejabat telah mendiskusikan untuk bagaimana mengurangi pembelian obligasi ketika saatnya tiba.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - "Komentar The Fed meyakinkan para pedagang bahwa pukulan moneter tidak akan diambil untuk sementara waktu, yang mendorong imbal hasil turun melintasi kurva," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities seperti dikutip Bloomberg.

Namun, Melek mengatakan, pergerakan emas lebih tinggi kemungkinan akan bersifat sementara karena langkah The Fed akan datang.

"Agar rally logam mulia meyakinkan, momok pengetatan perlu ditunda untuk jangka waktu yang cukup lama dan bank sentral AS perlu memberi sinyal akan bersedia mengorbankan stabilitas harga di atas lapangan kerja penuh," kata Melek. 

 

 

Sumber : kontan.co.id

Jumat, 30 Juli 2021

Data ekonomi AS akan menentukan pergerakan rupiah jelang akhir pekan

 


 PT KP PRESS - Rupiah di pasar spot menguat tipis 0,03% ke Rp 14.483 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (29/7). Sedangkan kurs rupiah Jisdor berhasil menguat tipis 0,05% ke Rp 14.491 per dolar AS.

KONTAK PERKASA FUTURES - Kepala ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, kurs rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.450 per dolar AS–Rp 14.550 per dolar AS pada Jumat (30/7). Analis Monex Investindo Future Andian Wijaya memperkirakan, rupiah akan bergerak di rentang harga Rp 14.450 per dolar AS–Rp 14.525 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

PT KONTAK PERKASA - Josua mengatakan penguatan rupiah pada perdagangan kemarin terangkat oleh pelemahan indeks dolar ke level 92,04. Nilai tukar dolar AS melemah akibat hasil rapat FOMC. “Meskipun sesuai ekspektasi The Fed masih mempertahankan suku bunga acuannya di level 0%-0,25%, Gubernur The Fed belum mengindikasikan potensi kebijakan tapering yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya,” kata Josua kepada Kontan.co.id, Kamis (29/7).

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Menurut Josua hal tersebut dipengaruhi oleh pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell bahwa beberapa indikator kondisi perekonomian AS belum cukup signifikan, salah satunya tingkat pengangguran yang belum mencapai full employement.

Powell menyatakan bahwa pemulihan ekonomi di AS masih perlu dicermati. “Powell masih menekankan belum ada kebijakan untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan dan kenaikan inflasi di AS masih dapat dipengaruhi oleh laporan tenaga kerja di AS yang belum stabil,” kata Andian kepada Kontan.co.id, Kamis (29/7).

Josua memperkirakan, pelaku pasar akan mencermati data ekonomi AS seperti produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua 2021 yang diperkirakan di angka sekitar 8,5% dari kuartal sebelumnya, di angka 6,4%. Selain itu, klaim pengangguran menurutnya diperkirakan cenderung menurun.

“Oleh sebab itu, pelemahan dolar yang didorong oleh statement Powell pasca FOMC meeting diperkirakan akan terbatas apalagi mengingat ekspektasi mempertimbangkan rilis data ekonomi nanti malam yang diperkirakan akan cenderung lebih baik,” kata Josua. 

 

 

Sumber : kontan.co.id

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Wall Street: S&P dan Dow Jones turun setelah pernyataan The Fed tentang suku bunga

Posted: 28 Jul 2021 06:06 PM PDT

 


PT KP PRESS - Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (28/7), dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah setelah Federal Reserve menyatakan pemulihan ekonomi AS tetap di jalurnya dan Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral masih jauh dari pertimbangan untuk menaikkan suku bunga.

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 127,59 poin atau 0,36% ke 34.930,93, S&P 500 turun 0,82 poin atau 0,02% ke 4.400,64 dan Nasdaq Composite naik 102,01 poin atau 0,70% ke 14.762,59.

PT KONTAK PERKASA - Nasdaq naik dan saham induk perusahaan Google Alphabet Inc mencapai rekor tertinggi sepanjang masa karena lonjakan belanja iklan membantu membukukan rekor hasil kuartalan. Saham Alphabeth Inc ditutup naik 3,2%.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,86 miliar saham dengan rata-rata yang sama untuk 20 hari perdagangan terakhir.

Mengutip Reuters, dalam konferensi pers setelah rilis pernyataan kebijakan baru dari The Fed, Powell juga mengatakan pasar kerja AS masih memiliki "beberapa alasan untuk ditutup" sebelum tiba saatnya untuk menarik kembali dukungan ekonomi yang diberikan bank sentral AS pada musim semi 2020 untuk melawan guncangan ekonomi akibat pandemi virus corona.

"Sepertinya mungkin hal yang paling positif untuk pasar adalah bahwa mereka sama sekali tidak menaikkan suku bunga," kata Alan Lancz, presiden, Alan B. Lancz & Associates Inc, sebuah perusahaan penasihat investasi yang berbasis di Toledo, Ohio seperti dikutip Reuters.

Tepat setelah pernyataan Fed, indeks S&P 500 membalikkan sedikit penurunan meskipun masih berakhir sedikit lebih rendah pada hari itu.

Investor khawatir tentang bagaimana kenaikan inflasi dan lonjakan kasus COVID-19 dapat mempengaruhi rencana bank sentral untuk mulai menarik stimulusnya.

Bank sentral juga mengatakan bahwa inflasi yang lebih tinggi tetap merupakan hasil dari "faktor sementara." The Fed mempertahankan suku bunga acuan semalam mendekati nol dan tidak mengubah program pembelian obligasi.

Pernyataan The Fed ini datang pada akhir pertemuan kebijakan dua hari terakhir.

"Mereka memiliki kesempatan untuk memberi sinyal bahwa mereka akan menjadi lebih hawkish dan mereka memilih untuk tidak mengambilnya. Yang paling penting adalah mereka dapat diprediksi dan tetap dapat diprediksi," kata Ellen Hazen, manajer portofolio di F.L. Manajemen Investasi Putnam. 

 

 

Sumber : kontan.co.id

Kamis, 29 Juli 2021

Harga minyak kembali naik, disokong penurunan stok bahan bakar AS

 


PT KP PRESS - Harga minyak kembali naik pada perdagangan Kamis (29/7) pagi. Pukul 06.45 WIB, harga minyak untuk pengiriman September 2021 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 72,41 per barel, naik 0,03% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 72,39 per barel.

KONTAK PERKASA FUTURES - Kenaikan harga minyak didukung oleh penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar AS, menandakan permintaan musim panas tetap kuat meski ada kebangkitan kasus Covid-19.

PT KONTAK PERKASA - Laporan pemerintah AS menyebutkan, persediaan minyak mentah turun lebih dari yang diharapkan pada pekan lalu ke level terendah sejak Januari 2020, sementara pasokan minyak sulingan, termasuk diesel merosol paling tajam sejak April.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Data Energy Information Administration (EIA) menyebutkan, persediaan minyak mentah menyusul 4,09 juta barel pada pekan lalu. Sedangkan persediaan bensin juga turun 2,25 juta barel.

"Rebound permintaan tersirat untuk bensin dan sulingan, serta kinerja kilang yang lebih rendah mendorong menarik persediaan yang layak untuk keduanya," kata Matt Smith, direktur penelitian komoditas ClipperData seperti dikutip Reuters.

Harga minyak naik 45% tahun ini, dibantu oleh pemulihan permintaan dan pembatasan pasokan oleh negara-negara produsen minyak dan sekutunya yang tergabung dalam OPEC+.

OPEC+ setuju untuk meningkatkan pasokan sebesar 400.000 barel per hari mulai Agustus.

 

 

 

Sumber : kontan.co.id

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Wall Street turun, investor antisipasi The Fed dan rilis kinerja perusahaan teknologi

Posted: 27 Jul 2021 06:25 PM PDT


 

PT KP PRESS - Indeks utama Wall Street kompak melemah pada akhir perdagangan Selasa (27/7), mengakhiri kenaikan beruntun selama lima hari. Penurunan indeks utama Wall Street lantaran investor berhati-hati sebelum pengumuman Federal Reserve pada Rabu dan rilis kinerja saham-saham teknologi dan internet teratas.

PT KONTAK PERKASA - Indeks Dow Jones Industrial Average turun 85,79 poin atau 0,24% ke 35.058,52, &P 500 turun 20,84 poin atau 0,47% ke 4.401,46 dan Nasdaq Composite melorot 180,13 poin atau 1,21% ke 14.660,58.

KONTAK PERKASA FUTURES - Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 10,36 miliar saham dengan rata-rata 9,86 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Nasdaq memimpin penurunan indeks utama Wall Street, dan mencatat penurunan harian terbesar sejak 12 Mei.

Saham Apple Inc, Microsoft Corp dan induk Google Alphabet Inc, yang semuanya melaporkan rilis pendapatan setelah bel, turun dan paling membebani Nasdaq dan S&P 500 bersama dengan Amazon.com Inc, yang diperkirakan akan melaporkan hasil akhir pekan ini.

Juga, saham pembuat mobil listrik Tesla Inc turun 2%, sehari setelah membukukan laba kuartal kedua yang lebih besar dari perkiraan tetapi mengatakan kekurangan chip global yang menyebabkan penutupan pabrik sementara untuk pembuat mobil tetap serius.

Saham perusahaan teknologi dan internet yang sangat berbobot telah naik baru-baru ini dan minggu lalu dapat kembali memimpin di pasar, menempatkan hasil kinerja mereka lebih dalam sorotan.

"Ekspektasi sangat tinggi. Mereka akan memiliki angka yang bagus ... tapi kami mengharapkan lebih banyak atau mungkin mereka akan berbicara lebih rendah pada paruh kedua tahun ini," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago seperti dikutip Reuters.

Menambah nada hati-hati adalah prospek saham China yang terdaftar di AS. Saham termasuk Baidu memperpanjang kerugian karena kekhawatiran akan lebih banyak peraturan di daratan China tetap ada.

"Ada cukup banyak investor (AS) di perusahaan-perusahaan itu," kata Nolte.

Ketidakpastian juga meningkat ketika The Fed memulai pertemuan dua hari, dengan investor mencari tanda-tanda ketika berniat untuk mulai mengekang program stimulus besar-besaran.

Tanda lain bahwa investor berada dalam suasana risk-off, sektor defensif seperti real estat dan utilitas menjadi dua kategori S&P 500 berkinerja terbaik untuk hari ini, dan harga US Treasuries naik. 




Sumber : kontan.co.id

Rabu, 28 Juli 2021

Harga minyak naik tipis, didorong penurunan stok minyak mentah dan bahan bakar AS

 


PT KP PRESS - Harga minyak kembali naik pada perdagangan Rabu (28/7) pagi. Pukul 07.00 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2021 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 72,00 per barel, naik 0,48% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 71,65 per barel.

KONTAK PERKASA FUTURES - Kenaikan harga minyak didorong oleh laporan industri yang menunjukkan penurunan stok bahan bakar dan minyak mentah AS, menambah tanda-tanda pengetatan pasar.

PT KONTAK PERKASA - Mengutip Bloomberg, Rabu (28/7), The American Petroleum Institute melaporkan persediaan bensin turun 6,23 juta barel pekan lalu, menurut orang yang mengetahui angka tersebut.  

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Persediaan minyak global diperkirakan akan mengetat sepanjang sisa tahun ini karena konsumen energi utama terus pulih dari pandemi, meskipun kebangkitan kasus Covid-19 meningkatkan kekhawatiran tentang prospek permintaan jangka pendek.

Pekan lalu,American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah AS turun 4,73 juta barel. INi merupakan penurunan kesembilan dalam 10 minggu jika dikonfirmasi oleh data Energy Information Administration. 

 

 

Sumber : kontan.co.id

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga minyak menguat meski ada potensi penurunan permintaan

Posted: 26 Jul 2021 06:23 PM PDT


 

PT KP PRESS - Harga minyak menguat pada awal perdagangan Selasa (27/7). Pergerakan harga komoditas energi ini masih stabil dalam beberapa hari terakhir. 

KONTAK PERKASA FUTURES - Selasa (27/7 pukul 7.17 WIB, harga minyak WTI kontrak September 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 72,09 per barel. Harga minyak WTI ini menguat 0,25% dari penutupan perdagangan kemarin.

PT KONTAK PERKASA - Sedangkan harga minyak brent kontrak September 2021 di ICE Futures berada di US$ 74,71 per barel. Harga minyak acuan internasional ini menguat 0,33% dari penutupan perdagangan kemarin.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Penyebaran varian Delta Covid-19 memicu kekhawatiran permintaan bahan bakar. Tetapi penurunan dibatasi oleh perkiraan bahwa pasokan minyak mentah akan ketat sepanjang sisa tahun ini.

"Risk appetite jelas meningkat secara besar-besaran selama seminggu terakhir dan sama seperti aset berisiko lainnya, minyak mengambil nafas menjelang beberapa hari yang intens," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA kepada Reuters.

Erlam menambahkan bahwa pemulihan kuartal kedua menyebabkan optimisme prospek permintaan minyak selanjutnya. "Gelombang Covid berikutnya adalah risiko penurunan, tetapi tidak sejauh lonjakan sebelumnya," kata dia.

Kasus virus corona terus meningkat selama akhir pekan, dengan beberapa negara melaporkan rekor peningkatan harian dan memperpanjang tindakan penguncian. China, importir minyak mentah terbesar dunia, juga mencatat peningkatan kasus Covid-19. 

 

 

Sumber : kontan.co.id

Selasa, 27 Juli 2021

Bursa Asia-Pasifik Menguat Jelang Data Keuntungan Industri China Bulan Juni

 

PT KP PRESS - Saham-saham di Asia-Pasifik naik tipis pada perdagangan Selasa pagi setelah indeks utama di Wall Street mencatat rekor penutupan tertinggi sekali lagi.

KONTAK PERKASA FUTURES - Nikkei 225 di Jepang naik 0,15% sedangkan indeks Topix naik 0,43%. Kospi Korea Selatan diperdagangkan 0,71% lebih tinggi.

PT KONTAK PERKASA - Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,25%.


 

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,16% lebih tinggi.

Investor akan memantau saham-saham di Hong Kong setelah pada hari Senin jatuh di tengah kekhawatiran regulasi di sektor teknologi dan pendidikan swasta China.

Kekhawatiran geopolitik juga dapat membebani sentimen investor di kawasan itu, setelah pertemuan tingkat tinggi antara pejabat AS dan China berakhir dengan kritik di kedua sisi.

Ke depan, data keuntungan industri China untuk bulan Juni akan dirilis pada pukul 9:30 pagi HK/SIN pada hari Selasa.

Semalam di Wall Street, S&P 500 naik 0,24% menjadi 4.422,30 sementara Dow Jones Industrial Average naik tipis 82,76 poin menjadi 35.144,31. Nasdaq Composite sedikit lebih tinggi di 14.840,71. Kenaikan membuat ketiga indeks utama di Amerika Serikat ditutup pada rekor tertinggi baru.

 

 

Sumber : PT KP Press

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Saham-saham Tokyo Dibuka Menguat, Kekhawatiran Virus Mereda

Posted: 25 Jul 2021 07:22 PM PDT

 



PT KONTAK PERKASA FUTURES - Saham Tokyo dibuka lebih tinggi pada hari Senin karena investor mengambil intisari dari reli di Wall Street, mengatasi kekhawatiran atas penyebaran virus corona jenis Delta.

PT KONTAK PERKASA - Indeks acuan Nikkei 225 naik 1,66 persen, atau 457,47 poin, menjadi 28.005,47 pada awal perdagangan, sedangkan indeks Topix yang lebih luas naik 1,62 persen atau 30,81 poin menjadi 1.935,22.

 

 

 

Sumber : PT KP Press

Senin, 26 Juli 2021

PPKM Level 4 Diperpanjang Hingga 2 Agustus, Mal & Plaza Tetap Tutup

 


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Pada perpanjangan PPKM yang berlaku mulai 26 Juli hingga 2 Agustus ini, mal dan plaza tetap tutup.

PT KONTAK PERKASA - Merujuk hasil Evaluasi PPKM Darurat/Level 4 Jawa Bali Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, penutupan mal dan plaza itu dikecualikan untuk akses ke apotek, toko obat, toko kebutuhan sehari-hari.   

 

Sumber : kontan.co.id

Sabtu, 24 Juli 2021

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Wall Street naik tiga hari beruntun, mayoritas kinerja emiten di atas prediksi

Posted: 22 Jul 2021 06:21 PM PDT

 


PT KP PRESS - Wall Street melanjutkan kenaikan di hari ketiga berturut-turut higga Kamis (22/7). Tapi, kenaikan Wall Street ini mulai mengecil jika dibandingkan dengan penguatan kemarin.

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham teknologi besar membantu Wall Street naik tipis ke penutupan yang lebih tinggi pada hari Kamis. Data ekonomi yang lesu dan pendapatan perusahaan yang beragam mendorong poros kembali ke saham pertumbuhan.

PT KONTAK PERKASA - Kamis (22/7), Dow Jones Industrial Average naik 25,35 poin atau 0,07% menjadi 34.823,35. Indeks S&P 500 naik 8,79 poin atau 0,20% menjadi 4.367,48. Nasdaq Composite menguat 52,64 poin atau 0,36% menjadi 14.684,60.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pilihan kembali ke saham-saham yang sensitif terhadap ekonomi membuat S&P 500 dan Dow yang penuh blue-chip tertahan. Sementara saham-saham kapitalisasi kecil mengungguli pesaing mereka yang lebih besar.

Tetapi saham teknologi megacap seperti Microsoft Corp, Amazon.com, Apple Inc, Facebook Inc, dan Alphabet Inc, naik menjelang rilis kinerja hasil kuartalan mereka minggu depan. Hal inilah yang menyebabkan Nasdaq menguat paling besar pada perdagangan semalam.

"Pasar bergolak antara pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi hampir mencapai puncaknya sehingga Anda perlu membeli saham yang menghasilkan pertumbuhan mereka sendiri seperti saham-saham teknologi besar, versus pandangan bahwa pertumbuhan ekonomi akan berlanjut dan Anda ingin memiliki kedua segmen tersebut," kata David Carter, kepala investasi di Lenox Wealth Advisors di New York kepada Reuters.

Jumlah pekerja AS yang mengajukan aplikasi pertama kali untuk tunjangan pengangguran melonjak secara tak terduga menjadi 419.000 minggu lalu. Data Departemen Tenaga Kerja ini adalah angka tertinggi dua bulan.

Pelaku pasar mengamati dengan cermat indikator pasar tenaga kerja untuk petunjuk kapan Federal Reserve akan memulai diskusi tentang kenaikan suku bunga utama dari posisi saat ini0%-0,25%. The Fed akan bersidang minggu depan untuk pertemuan kebijakan moneter dua hari.

"Data pengangguran hari ini tidak memiliki dampak yang berarti pada pasar atau prospek ekonomi," tambah Carter. Dia menambahkan bahwa kini pengaruh terbesar pasar adalah berapa lama lagi The Fed akan mentolerir suku bunga rendah. 

"The Fed tampaknya lebih menyukai mandat ketenagakerjaan penuhnya daripada mandat stabilitas harganya," ujar dia.

Musim pelaporan kuartal kedua melesat ke depan dengan kecepatan penuh. Sebanyak 104 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerja kuartalan. Dari jumlah tersebut, 88% telah mengalahkan perkiraan konsensus menurut Refinitiv. 

 

 

 

Sumber : kontan.co.id

Jumat, 23 Juli 2021

Harga emas merangkak naik, tapi masih melemah dalam sepekan terakhir

 


PT KP PRESS - Harga emas merangkak naik jelang akhir pekan. Tapi, harga logam mulia ini masih cenderung turun dalam sepekan terakhir.

KONTAK PERKASA FUTURES - Jumat (23/7) pukul 7.15 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.807,88 per ons troi. Harga emas ini menguat 0,05% dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.806,92 per ons troi.

PT KONTAK PERKASA - Dalam sepekan, harga emas spot masih tercatat turun 0,23% dari posisi US$ 1.812,05 per ons troi.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sejalan, harga emas kontrak Desember 2021 menguat 0,13% ke level US$ 1.811,60 per ons troi pada hari ini. Dalam sepekan, harga emas berjangka ini masih melemah 0,41% dari US$ 1.819,10 per ons troi pada Jumat pekan lalu.

Harga emas menguat karena penguatan pasar saham dan imbal hasil obligasi AS mereda di tengah kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan nilai tukar dolar inilah yang menyebabkan kenaikan harga emas cenderung tipis-tipis sejak kemarin. 

Yield US Treasury turun tipis setelah mencapai level tertinggi dalam hampir sepekan. Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran AS naik secara tak terduga ke level tertinggi dua bulan. Pelemahan pasar tenaga kerja ini turut mengangkat harga emas.

"Suku bunga riil sangat negatif, yang menunjukkan bahwa inflasi sedang panas, dan tidak ada kemungkinan Federal Reserve AS dapat membuat suku bunga riil positif dalam jangka pendek, sehingga orang-orang yang menyadari perlu memiliki emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang di US Global Investors kepada Reuters.

Emas juga mendapat dukungan dari janji European Central Bank (ECB) untuk mempertahankan suku bunga pada rekor terendah lebih lama lagi. "Baik Fed AS dan ECB cukup sinkron dalam memberikan lingkungan suku bunga yang lebih rendah lebih lama dan itu akan positif untuk emas dalam jangka panjang," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Pertemuan kebijakan The Fed minggu depan mengikuti komentar dari Gubernur The Fed Jerome Powell yang menyarankan bahwa bank sentral akan tetap akomodatif meskipun lonjakan baru-baru ini dalam pembacaan inflasi. 

 

 

Sumber : PT KP Press

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Bursa Hong Kong Menguat Saat Pembukaan

Posted: 21 Jul 2021 09:18 PM PDT

 


KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa Hong Kong menikmati awal yang sehat hingga Kamis pagi menyusul kenaikan kuat lainnya dari Wall Street dan Eropa karena para pedagang mengambil hati dari pendapatan perusahaan yang optimis.

PT KONTAK PERKASA - Indeks Hang Seng naik 0,88 persen, atau 239,70 poin, menjadi 27.464,28.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Shanghai Composite bergerak mendatar, naik tipis 1,00 poin menjadi 3.563,66, sedangkan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua China bertambah 0,24 persen, atau 6,09 poin, menjadi 2.498,63.

 

 

Sumber : PT KP Press

Kamis, 22 Juli 2021

Harga Emas Merosot Karena Aset Berisiko Lainnya Meningkat

 


PT KP PRESS - Emas beringsut lebih rendah pada hari Kamis (22/7), karena dolar tetap kuat dan investor melihat ancaman ekonomi masa lalu dari meningkatnya kasus virus corona varian delta dan memilih aset berisiko sebagai gantinya.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Emas spot turun 0,1% pada $1.801,82 per ons, pada 0040 GMT, setelah mencapai level terendahnya lebih dari satu minggu di $1.793,59 di sesi sebelumnya.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Emas berjangka AS turun 0,1% pada $1,801,90 per ons.


PT KONTAK PERKASA - Indeks dolar bertahan didekat rekor 3 1/2 bulan terhadap saingannya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

 

 

Sumber : PT KP Press

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Kenaikan Dolar Terhenti Menjelang ECB

Posted: 20 Jul 2021 07:47 PM PDT

 


PT KP PRESS - Dolar terjeda dari pergerakannya yang lebih tinggi pada hari Rabu, sedikit berkurang dari rekor multi-bulanan karena serangan penghindaran risiko berkurang, meskipun penjualan ringan karena ekspektasi Bank Sentral Eropa yang berhati-hati membuat euro tertekan.

KONTAK PERKASA FUTURES - Euro menyentuh terendah baru tiga bulan di $ 1,1755 semalam dan rebound tipisnya telah membawanya hanya sejauh $ 1,1780 pada awal sesi Asia.

PT KONTAK PERKASA - Dolar Australia dan Selandia Baru juga naik dari posisi terendah tahun ini, sementara sterling terangkat dari level terendah lima bulan.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Tetapi pergerakan tersebut hampir tidak mengurangi kenaikan dolar selama sebulan, bahkan dengan kenaikan 0,5% semalam oleh dolar Kanada meninggalkannya di bawah rata-rata pergerakan 200 hari.

Kenaikan dolar sebagian besar didorong oleh ekspektasi bahwa kekuatan ekonomi AS dapat mendorong kenaikan suku bunga, tetapi baru-baru ini sedikit terbantu oleh penghindaran risiko, katanya.

 

 

Sumber : PT KP Press

Saham Tokyo Ditutup Turun Untuk Sesi Kelima Berturut-turut

Posted: 20 Jul 2021 06:35 PM PDT

 


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Saham Tokyo ditutup lebih rendah untuk sesi kelima berturut-turut pada hari Selasa menyusul kerugian semalam di Wall Street yang dipicu oleh ketakutan virus corona baru, saat Jepang bersiap untuk pembukaan Olimpiade.

PT KONTAK PERKASA - Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,96 persen, atau 264,58 poin, menjadi 27.388,16. Indeks Topix yang lebih luas kehilangan 0,96 persen, atau 18,24 poin, menjadi 1.888,89.

 

 

Sumber : PT KP Press

Rabu, 21 Juli 2021

Wall Street menguat tajam, kinerja emiten menyokong kenaikan saham


 

PT KP PRESS - Wall Street menguat tajam pada hari Selasa (20/7) dan berbalik dari penurunan beruntun karena serangkaian laporan pendapatan yang optimistis dan optimisme ekonomi yang menguat. Ketiga indeks saham utama AS naik lebih dari 1% dengan blue-chip Dow memimpin kenaikan.

KONTAK PERKASA FUTURES - Selasa (20/7), Dow Jones Industrial Average naik 1,62%, menjadi 34.511,99. Indeks S&P 500 naik 1,52%, menjadi 4.323,06. Nasdaq Composite menguat 1,57%, menjadi 14.498,88.

PT KONTAK PERKASA - S&P mencatat kenaikan pertamanya dalam empat hari, dan Nasdaq membukukan kenaikan pertamanya dalam enam hari. "Ini adalah mentalitas buy-the-dip yang masuk ke pasar," kata Chuck Carlson, chief executive officer di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana kepada Reuters.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham dengan kapitalisasi kecil dan transportasi yang sensitif secara ekonomi mengungguli pasar yang lebih luas. Yield US Treasury naik dari posisi terendah lima bulan, setelah penurunan sesi tunggal terbesar sejak Februari di sesi sebelumnya. Hal ini mendukung bank-bank yang rentan terhadap suku bunga.

Carlson menambahkan bahwa saham yang sensitif secara ekonomi naik pada perdagangan Selasa. "Ketika (imbal hasil Treasury) 10-tahun turun dalam waktu singkat, itu biasanya tidak terjadi dengan ekonomi yang seharusnya tumbuh. Penguatan imbal hasil 10-tahun menunjukkan bahwa mungkin ekonomi tidak akan tumbang," ujar dia.

Varian Covid-19 Delta yang sangat menular yang menjadi penyebab utama sebagian besar infeksi baru, telah memicu aksi jual pada perdagangan sebelumnya. "Hal-hal seperti varian Delta tentu dapat berdampak pada margin," kata Carlson. 

Sementara musim pelaporan kinerja kuartal kedua terus berlanjut. Dari 56 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerja, sekitar 91% telah mengalahkan konsensus menurut Refinitiv. Analis sekarang melihat pertumbuhan pendapatan S&P tahunan sebesar 72,9% untuk periode April-Juni, peningkatan yang signifikan dari pertumbuhan 54% yang terlihat pada awal kuartal. 

 

 

 

Sumber : kontan.co.id


Selasa, 20 Juli 2021

Wall Street Tergelincir, Bursa Tokyo Dibuka Lebih Rendah

 



PT KONTAK PERKASA FUTURES - Saham-saham Tokyo dibuka lebih rendah pada perdagangan hari Selasa menyusul kerugian di Wall Street semalam, di tengah kekhawatiran baru tentang virus corona saat Jepang bersiap untuk melakukan pembukaan Olimpiade.

PT KONTAK PERKASA - Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,87 persen, atau 241,56 poin, menjadi 27.411,18 pada awal perdagangan. Indeks Topix yang lebih luas kehilangan 0,90 persen, atau 17,23 poin, menjadi 1.889,90. 

 

 

Sumber : PT KP Press

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Wall Street mencatat penurunan mingguan pertama dalam empat pekan

Posted: 18 Jul 2021 06:51 PM PDT

 


PT KP PRESS - Wall Street turun pada perdagangan sepekan lalu, terutama diperberat oleh perdagangan jelang akhir pekan. Pasar saham dibebani oleh penurunan saham Amazon, Apple, dan saham teknologi kelas berat lainnya. Sementara investor khawatir tentang peningkatan kasus virus corona terkait dengan varian Delta yang sangat menular.

KONTAK PERKASA FUTURES - Pada hari Kamis, Los Angeles County mengatakan akan menerapkan kembali kewajiban memakai masker mulai akhir pekan. Pada hari Jumat, pejabat kesehatan masyarakat mengatakan kasus virus corona AS naik 70% dari minggu sebelumnya, dengan kematian naik 26%.

PT KONTAK PERKASA - "Covid mulai mempengaruhi pasar, ironisnya, untuk pertama kalinya sejak musim panas lalu, ketika perdagangan dibuka kembali," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Sepekan lalu, S&P 500 turun sekitar 0,97%. Dow Jones Industrial Average melemah 0,52% dalam sepekan. Nasdaq Composite merosot 1,87%. Ini adalah penurunan mingguan pertama ketiga indeks dalam empat minggu.

Jumat (16/7), Dow Jones Industrial Average turun 0,86% ke 34.687,85. S&P 500 melemah 0,75% menjadi 4.327,16. Nasdaq Composite turun 0,8% menjadi 14.427,24.

Harga saham Amazon dan Apple turun lebih dari 1% dan Nvidia kehilangan 4,2% pada perdagangan Jumat. Ketiga perusahaan tersebut berkontribusi lebih dari yang lain terhadap penurunan S&P 500 dan Nasdaq. Indeks sektor teknologi S&P 500 kehilangan hampir 1%, turun untuk dua hari terakhir setelah mencapai rekor pada hari Rabu.

Investor menyeimbangkan kekhawatiran tentang lonjakan inflasi baru-baru ini dengan jaminan dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell bahwa lonjakan harga bersifat sementara. Musim pendapatan kuartal kedua meningkat minggu ini , dengan laporan dari perusahaan termasuk Netflix, Johnson & Johnson, Verizon Communications, AT&T dan Intel.

Menurut perkiraan data IBES dari Refinitiv, analis rata-rata mengharapkan pertumbuhan 72% dalam laba per saham untuk perusahaan S&P 500.

Dengan S&P 500 naik sekitar 15% sepanjang tahun ini, investor akan mencari pembenaran atas lonjakan harga saham dari kinerja emiten. "Sulit bagi pasar untuk mendapatkan keuntungan di sini dari harga yang sudah tinggi ini," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments di New Vernon, New Jersey.

Indeks sektor energi S&P 500 merosot hampir 3% dan turun 8% minggu ini. Investor khawatir adanya lebih banyak pasokan serta peningkatan kasus virus corona yang meningkatkan kekhawatiran permintaan.

Data dari Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel rebound 0,6% bulan lalu karena pengeluaran beralih kembali ke sektor jasa. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa pertumbuhan ekonomi akan lebih kencang pada kuartal kedua. 

 

 

 

Sumber : PT KP Press

Senin, 19 Juli 2021

Saham Hong Kong Jatuh Saat Pembukaan

 


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Saham Hong Kong dibuka dengan kerugian pada Senin pagi menyusul aksi jual di Wall Street pada akhir pekan lalu didorong oleh kekhawatiran baru tentang inflasi dan virus.

PT KONTAK PERKASA - Indeks Hang Seng turun 0,78 persen, atau 218,14 poin, menjadi 27.786,54.

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Shanghai Composite melemah 0,25 persen, atau 8,81 poin, menjadi 3.530,49, sedangkan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua China merosot 0,13 persen, atau 3,13 poin, menjadi 2.450,94. 

 

 

Sumber : PT KP Press

Sabtu, 17 Juli 2021

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Indeks Nasdaq Berakhir Lebih Rendah Karena Investor Menjual Saham Teknologi Besar

Posted: 15 Jul 2021 06:08 PM PDT

 

 


PT KP PRESS - Indeks Nasdaq berakhir lebih rendah pada hari Kamis (15/7), terseret oleh saham Apple, Amazon dan perusahaan teknologi besar lainnya karena penurunan data klaim pengangguran mingguan memberi kekhawatiran investor tentang lonjakan inflasi baru-baru ini.

KONTAK PERKASA FUTURES - Saham Amazon, Apple Tesla dan Facebook semuanya jatuh. Saham Nvidia anjlok sekitar 4%.

PT KONTAK PERKASA - Sektor teknologi indeks S&P 500 mengakhiri kenaikan beruntunnya selama empat hari. Awal pekan ini, investor menyukai saham pertumbuhan kelas berat mendorong S&P 500 dan Nasdaq ke rekor tertinggi.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Dow Jones Industrial Average naik 54,52 poin, atau 0,16%, menjadi 34.987,75, Indeks S&P 500 turun 14,29 poin, atau 0,33%, menjadi 4.360,01 dan Indeks Nasdaq Composite merosot 101,82 poin, atau 0,7%, menjadi 14.543,13. 

 

 

Sumber : PT KP Press

Saham Hong Kong Dibuka Lebih Tinggi Setelah Komentar Dovish Fed

Posted: 14 Jul 2021 07:43 PM PDT

 


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Saham Hong Kong dibuka lebih tinggi pada perdagangan hari Kamis (15/7) setelah kepala Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pemulihan ekonomi AS memiliki cara untuk berjalan sebelum bank sentral akan mempertimbangkan untuk mengurangi stimulusnya.

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Hang Seng naik 0,31 persen, atau 86,04 poin, ke level 27.873,50 pada menit pertama perdagangan.

PT KONTAK PERKASA - Indeks Shanghai Composite turun 0,31 persen, atau 11,09 poin, ke level 3.517,41, sedangkan Indeks Shenzhen di bursa kedua China turun 0,44 persen, atau 10,77 poin, ke level 2.459,390, dengan investor menunggu PDB China dan data ekonomi utama lainnya yang akan dirilis nanti di hari.

 

 

Sumber : PT KP Press

Saham Berjangka AS Sedikit Berubah pasca Saham Utama Mundur dari Rekornya

Posted: 14 Jul 2021 06:55 PM PDT

 


PT KP PRESS - Saham berjangka AS sedikit berubah pada perdagangan Rabu pagi (14/7), setelah rata-rata saham utama menyelesaikan perdagangan Selasa kemarin di zona merah, terbebani oleh kekhawatiran inflasi.

KONTAK PERKASA FUTURES - Kontrak berjangka yang terkait dengan Dow Jones Industrial Average turun 50 poin. Indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 berjangka keduanya diperdagangkan di sekitar garis datar.

PT KONTAK PERKASA - Penurunan terjadi setelah Departemen Tenaga Kerja mengatakan inflasi bulan lalu naik pada laju tercepat dalam hampir 13 tahun. Indeks harga konsumen melonjak 5,4% dari tahun sebelumnya, yang berada di atas ekspektasi kenaikan 5%, menurut ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Namun, karena sebagian besar kenaikan keseluruhan berasal dari lonjakan harga mobil bekas, beberapa orang dengan cepat mengatakan bahwa inflasi kemungkinan akan bersifat sementara.

 

 Sumber : PT KP Press

 

Jumat, 16 Juli 2021

Harga minyak naik tapi saham emiten berbasis minyak loyo, ini penjelasan analis

 


PT KP PRESS -Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) terus memanas sejak awal tahun. Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI Agustus 2021 pukul 18.57 berada di level US$ 73,13 per barel.

KONTAK PERKASA FUTURES - Analis Erdhika Elit Sekuritas, Regina Fawziah menuturkan sejak awal tahun 2021, kenaikan harga minyak mentah secara global terus mengalami kenaikan bahkan hingga mencapai US$ 77 / barel. Padahal, tahun lalu sempat minus.

PT KONTAK PERKASA - "Kenaikan dari harga minyak ini dikarenakan ekspektasi para pelaku pasar akan adanya pemulihan ekonomi atau economy recovery pada tahun ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (15/7).

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Namun, Regina juga melihat kenaikan harga ini belum diimbangi oleh permintaan yang stabil. Sehingga, lanjutnya, jika dilihat beberapa saham yang berbasis komoditas minyak seperti MEDC, ELSA, dan AKRA pergerakan harga sahamnya cenderung fluktuatif.

"Bahkan, untuk ELSA trennya cenderung downtrend sejak awal tahun," sebutnya.

Ia juga menilai harga yang terlampau tinggi di tengah belum stabilnya permintaan ditambah kondisi pada awal kuartal III ini yang mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 membuat harga saham beberapa emiten berbasis minyak mentah ini juga cukup tertekan. Sebabnya, kenaikan kasus ini menimbulkan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi yang ada.

"Artinya, kondisi kembali belum stabil kemudian aktivitas ekonomi cenderung terbatas karena kebijakan PPKM Mikro Darurat. Hal itu membuat demand akan minyak mintah turun dan pergerakan harga saham emiten terkait juga sedikit tertekan," tegasnya.

Dari sana, Erdhika Elit Sekuritas menilai ntuk beberapa emiten berbasis komoditas minyak seperti MEDC dan ELSA trennya cenderung masih downtrend dan belum ada tanda-tanda teknikal rebound. Namun, untuk AKRA berdasarkan indikator stochastick ada tanda-tanda teknikal rebound jangka pendek dengan resistance 3.100-3.160 dengan support 3.030.

Sementara, untuk harga minyak sendiri ia memproyeksikan saat ini kemungkinan kan terkoreksi terlebih dahulu karena kenaikannya sudah cukup tinggi. "Namun, hingga akhir tahun kami memproyeksikan untuk harga komoditas minyak bisa berada di kisaran US$ 70 - US$ 80 per barel dengan estimasi demand stabil dan kondisi ekonomi mulai membaik," pungkasnya. 

 

 

Sumber : PT KP Press