Jumat, 26 November 2021

PT Kontak Perkasa Futures Bandung

PT Kontak Perkasa Futures Bandung


Harga emas Antam turun, terbebani ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed

Posted: 25 Nov 2021 05:09 PM PST

 


PT KP PRESS - Ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih cepat menekan harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang. Tren penurunan harga emas batangan ini tidak dapat terhindarkan. 

KONTAK PERKASA FUTURES - Mengutip situs Logam Mulia, pada Kamis (25/11) harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 929.000. Harga emas Antam ini tidak bergerak dari harga Rabu (24/11). Namun, dalam sepekan harga emas Antam menurun 2,82% dari Rp 956.000. 

PT KONTAK PERKASA - Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo mengatakan harga emas pada Rabu (24/11) jatuh setelah indeks dolar naik ke level tertinggi dalam 16 bulan. Sementara itu, imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga naik ke level tertinggi dalam satu bulan di 1,69%. 

PT KONTAKPERKASA FUTURES - "Namun, imbal hasil US Tresury berbalik menurun sehingga memicu short covering pada harga emas," kata Sutopo, Kamis (25/11). 

Harga emas juga terbeban dari adanya ekspektasi atas kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat dari jadwal. 

Dalam hasil risalah pertemua Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang rilis Rabu (25/11), para pejabat The Fed menginginkan percepatan tapering sehinga suku bunga AS juga dapat naik lebih cepat di kuartal II-2022. Padahal, pelaku pasar selama ini memproyeksikan omongan kenaikan suku bunga AS baru muncul di semester II-2022. 

Namun, Sutopo memproyeksikan penurunan harga emas Antam saat ini hanya sementara. Ada kemungkinan para investor membeli emas Antam di tengah koreksi saat ini. 

"Prospek harga emas masih ada kemungkinan untuk sedikit bullish dalam waktu dekat tetapi tidak signifikan, sebelum jatuh pada tahun depan," kata Sutopo. 

Sutopo mengatakan bagaimana pun kenaikan suku bunga akan memacu pada penurunan inflasi dan harga komoditas seperti emas berpotensi terkoreksi hingga di bawah Rp 900.000. 

Alhasil, Sutopo merekomendasikan inevstor baiknya membeli emas Antam saat harga terkoreksi. 

 

 

 

 

 

Sumber : kontan.co.id

Harga emas ditutup melemah terseret data AS yang kuat dan taruhan kenaikan suku bunga

Posted: 24 Nov 2021 05:16 PM PST

 


PT KP PRESS - Harga emas tergelincir ke level terendah dalam tiga minggu pada perdagangan sesi sebelumnya karena data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat mengangkat dolar AS dan imbal hasil US Treasury. Di saat uang sama, kegelisahan terkait kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih cepat dari perkiraan menambah suasana suram.

KONTAK PERKASA FUTURES - Rabu (24/11), harga emas spot ditutup turun tipis 0,03% ke US$ 1.788,61 per ons troi, setelah sempat jatuh ke level terendah sejak 4 November di US$ 1.777,80 per barel di awal sesi.

PT KONTAK PERKASA - Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk kontrak pengiriman Desember 2021 ditutup datar di level US$ 1.784,30 per ons troi.

PT KONTAKPERKASA FUTURES
- Emas turun di bawah level kunci di US$ 1.800 per ons troi pada awal pekan ini karena pencalonan ulang Ketua The Fed Jerome Powell yang mendukung taruhan pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat. Alhasil, dolar AS menguat dan pada gilirannya membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Pasar emas sedang tertekan oleh kekhawatiran The Fed mungkin mulai meningkatkan pengurangan atau membawa kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya, kata David Meger,  Director of Metals Trading di High Ridge Futures.

Baca Juga: Harga emas spot ditutup melemah ke US$ 1.789 per ons troi, ini penyebabnya

Berdasarkan risalah dari pertemuan kebijakan moneter The Fed terakhir, para pembuat kebijakan itu mengatakan, mereka akan terbuka untuk mempercepat penghapusan program pembelian obligasi mereka jika inflasi tinggi bertahan dan bergerak lebih cepat untuk menaikkan suku bunga.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Investor emas juga tampaknya mengabaikan kemungkinan inflasi moderat, mengingat penurunan harga energi baru-baru ini, kata analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir.

Tekanan menumpuk adalah klaim pengangguran awal AS yang jatuh ke level terendah sejak 1969 dan laporan terpisah menunjukkan pertumbuhan ekonomi meningkat pada tingkat tahunan 2,1%. 





Sumber : kontan.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar