Saham dan obligasi Asia memperpanjang reli global pada hari Kamis (2/11) karena Ketua Federal Reserve yang tidak berkomitmen membuat pasar berlipat ganda di tengah spekulasi bahwa suku bunga AS telah mencapai puncaknya dan pemotongan akan segera dilakukan.
Investor sekarang menunggu hasil dari Apple, yang merupakan penentu permintaan konsumen dan sektor teknologi. Perusahaan yang berbasis di Cupertino California ini diperkirakan melaporkan penurunan pendapatan kuartalan sebesar 1%.
Indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang melonjak 1,7% ke level tertinggi dalam satu minggu. Indeks Nikkei Tokyo naik 1,4% melewati level 32.000 untuk pertama kalinya dalam dua minggu.
Saham blue chips Tiongkok menguat 0,3%, sementara indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,7%.
Saham berjangka di Eropa dan AS juga menguat. EUROSTOXX 50 berjangka naik 0,8% di awal Asia, sementara S&P 500 berjangka bertambah 0,3% dan Nasdaq berjangka meningkat 0,5%.
Semalam, The Fed mempertahankan kebijakan suku bunga tetap stabil pada kisaran 5,25%-5,50% saat ini. Meskipun Ketua Jerome Powell tidak mengesampingkan akan ada kenaikan suku bunga lagi, pasar menilai dia tidak terlalu hawkish seperti yang seharusnya.
Dana Fed berjangka menguat karena pasar mengurangi risiko kenaikan suku bunga pada bulan Desember menjadi sekitar 22% dan kenaikan suku bunga pada bulan Januari menjadi 28%. Pasar memperkirakan kemungkinan 70% bahwa pengetatan akan berakhir dan penurunan suku bunga bisa mencapai 85 basis poin tahun depan, dimulai pada bulan Juni.
Sumber : kp-press.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar